Skip to content

Perbandingan 4 Bank BUKU IV

Perbandingan 4 Bank BUKU IV

Bagi investor pemula yang bertanya “enaknya beli saham bank apa ya?” jawaban yang paling sering dilontarkan ya BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI. Mengapa 4 bank tersebut? ya karena memang mereka adalah 4 bank terbesar di Indonesia yang sering disebut Big 4 Banks.

Lalu pertanyaan selanjutnya, dari 4 bank tersebut, mana yang paling bagus? kalau orang di kota besar sudah pasti bilangnya Bank BCA, namun kalau yang tinggal di kota kecil atau di Indonesia timur bisa saja berpendapat BRI ataupun BNI yang bagus, karena jaringan BCA di sana masih lemah.

Kita sebagai investor Indonesia tentu harus melihatnya secara nasional. Jadi mana yang paling bagus? Ini yang ingin saya bahas di artikel ini. Oh ya, kalian juga bisa menebak-nebak urutan bank dari yang terbaik hingga terjelek, apakah sama dengan perhitungan saya?

Cara Menilai Bank

Cara menilai kinerja perusahaan perbankan agak berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Biasanya kita mencari perusahaan yang mempunyai banyak kas, sedikit piutang dan sedikit hutang juga. Namun, bank sangat berbeda karena operasionalnya juga sangat berbeda dengan perusahaan pada umumnya.

Inti dari cara kerja bank adalah meminjam uang dari seseorang, lalu uang tersebut dipinjamkan ke orang lain. Maka kalau bank tersebut pinjam uangnya sedikit, otomatis uang yang dapat dipinjamkan ke orang lain juga sedikit.

Pinjam uang artinya Bank mempunyai hutang dan pada laporan keuangan Balance Sheet akan dimasukkan ke bagian Liabilitas. Sedangkan praktik meminjamkan uang berarti Bank mempunyai piutang (bahasa bank: kredit) dan dimasukkan ke bagian Aset pada Balance Sheet.

Alhasil supaya bank bisa menjadi besar, mereka harus banyak-banyak meminjam uang supaya dana yang tersedia untuk dikreditkan meningkat pula. Maka dari itu semakin besar bank, maka liabilitasnya juga akan semakin besar.

Sedangkan dari sisi Income Statement, omzet bank adalah jumlah pendapatan bunga + syariah sedangkan bebannya adalah bunga yang dibayar ke nasabah (bunga tabungan, bunga deposito, dll).

Oke, saya rasa sudah cukup jelas perbedaannya. Sekarang kita langsung saja bandingkan Big 4 Banks ini berdasarkan faktor-faktor penentu kinerja perbankan. Semua data ini saya ambil dan olah dari laporan keuangan bank masing-masing.

Perbandingan 4 Bank

Sebelum saya memperlihatkan data-datanya, saya jelaskan cara saya menilai 4 bank ini. Pertama saya bandingkan kinerja 4 bank tersebut berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti KPMM, NPL, BOPO, dll. Lalu tiap faktor tersebut diberi bobot yang berbeda. Karena menurut saya, NPL yang rendah jauh lebih penting dibanding KPMM yang tinggi. Artinya bila ada Bank A dengan KPMM 35% NPL 1% dibanding Bank B dengan KPMM 12% NPL 3%, saya akan pilih Bank A.

Data dikompilasi dari 2015 hingga 2019. Sistem penilaian memakai sistem ranking yang diakumulasi.Poin yang saya berikan berdasarkan ranking bank tersebut, makin baik semakin tinggi rankingnya, angka 1 = paling baik; angka 4 = paling jelek. Jadi setelah semuanya dihitung dan ditotal. Bank yang memiliki poin terendah adalah yang terbaik, dan sebaliknya.

KPMM2019Rank
BBCA23.81
BBRI22.552
BMRI21.393
BBNI19.74
Maka Bank yang paling bagus adalah BBCA

KPMM / CAR

KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) atau CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah perbandingan modal bersih bank dengan total asetnya. Seperti yang saya jelaskan tadi, bahwa bisnis bank adalah meminjam uang untuk dipinjamkan kembali. Maka ada resiko besar bila uang yang dipinjamkan tersebut tidak dibayar (terjadi gagal bayar) sedangkan bank harus tetap mengembalikan uang yang mereka pinjam (uang nasabah).

Bila terjadi hal tersebut, tentu bank harus mempunyai cadangan dana untuk mengembalikan dana nasabah. Maka perlu ada bemper yang dinamakan KPMM ini. Bank Indonesia menetapkan minimal KPMM sebesar 8%. Sebenarnya bank BUKU IV pasti memiliki KPMM yang cukup, maka saya hanya memberikan bobot 1 saja. Semakin besar KPMM semakin bagus.

KPMM20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA23.823.423.121.918.7818
BBRI22.5521.2122.9622.9120.59818
BMRI21.3920.9621.6421.3618.616116
BBNI19.718.518.519.419.518118
KPMM semakin besar semakin bagus

NPL Net

NPL (Non Performing Loan) adalah perbandingan antara kredit yang tidak dibayar oleh peminjam (Kredit macet atau gagal bayar) dan total kredit yang disalurkan. Menurut saya, NPL adalah faktor terpenting dalam penilaian kinerja perbankan karena pemasukan terbesar bank yang berasal dari bunga kredit yang dibayar debitur (peminjam), kalau tidak dibayar otomatis bank tidak dapat pemasukan.

NPL ada 2 tipe yaitu NPL Gross dan NPL Nett. Intinya NPL Gross adalah kredit yang tersendat-sendat, terlambat, ataupun dikhawatirkan akan tidak dibayar. Sedangkan NPL Nett adalah kredit yang benar-benar pasti tidak dibayar. Yang saya pakai di bawah ini adalah NPL Nett. Karena ini faktor terpenting, saya pakai bobot tertinggi yaitu 3. Semakin rendah NPL semakin bagus

Net NPL20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA0.50.40.40.30.25315
BBRI1.040.920.881.091.2220360
BMRI0.840.671.061.380.614342
BBNI1.20.80.70.40.914342
NPL Net semakin kecil semakin bagus

ROA

Return of Asset sama seperti pada umumnya yaitu laba bersih dibanding total aset. Namun pada perbankan, ROA ini lebih penting dibanding ROE karena kredit yang diberikan dicatatkan pada bagian aset, maka perbandingan laba bersih terhadap kredit yang diberikan menjadi lebih relevan dibandingkan laba bersih dibanding Ekuitas. Bobot 2, semakin besar semakin bagus

ROA20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA443.943.86212
BBRI3.53.683.693.844.199218
BMRI3.033.172.721.953.1516232
BBNI2.42.82.72.72.619238
ROA semakin besar semakin bagus

ROE

Return of Equity sama juga, berarti laba bersih dibanding modalnya, karena ROA lebih penting maka saya beri Bobot 1.5, semakin besar semakin bagus.

ROE20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA1818.819.220.521.9111.516.5
BBRI19.4120.4920.0323.0829.8951.57.5
BMRI15.0816.2314.5311.1223.03161.524
BBNI1416.115.615.517.2181.527
ROE semakin besar semakin bagus

NIM

Net Interest Margin adalah perbandingan pendapatan bunga bank dikurangi beban pokok dengan nilai aset produktif. Aset produktif adalah aset yang menghasilkan bunga tersebut. Jadi bila suatu bank punya aset 100 Milyar, lalu 75 Milyar disalurkan kepada debitur dalam bentuk kredit, obligasi, dll. Maka Aset produktifnya ya 75 Milyar itu saja.

Nah kalau bank tersebut mendapatkan bunga kredit 8M, lalu dikurangi beban pokok 2M, maka pendapatan bunga bersihnya 6 Milyar. Maka NIM nya 6/75 yaitu 8%.

Menurut saya NIM juga hal yang cukup penting untuk perbankan karena rasio ini menunjukkan tingkat pendapatan bank tersebut. Maka saya berikan Bobot 2, semakin besar tentu semakin bagus.

NIM20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA6.26.16.26.86.7102.525
BBRI6.987.457.9387.8552.512.5
BMRI5.465.525.636.295.9162.540
BBNI4.95.35.56.26.4192.547.5
NIM semakin besar semakin bagus

BOPO

BOPO kepanjangannya Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional dan memang seperti namanya, rasio BOPO ya beban dibanding pendapatan operasional. Semakin tinggi maka semakin banyak juga beban yang harus ditanggung dan otomatis profitabilitasnya jadi rendah. Hal ini cukup penting maka saya beri Bobot 2, semakin besar tentu semakin jelek.

BOPO20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA59.158.258.660.463.25210
BBRI70.168.4869.1468.9367.9612224
BMRI67.4466.4871.7880.9469.6715230
BBNI73.270.27173.675.518236
BOPO semakin besar semakin jelek

CASA/DPK

CASA adalah Current Account & Savings Accounts atau di Indonesia disebut Rekening Tabungan dan Rekening Giro. Dua rekening ini adalah rekening yang fleksibel (bisa transfer ataupun tarik tunai kapanpun) dan bunganya kecil. Salah CASA dari BBNI yaitu Taplus suku bunganya hanya max 2% p.a, sedangkan Deposito BBNI bisa mencapai 5.5% p.a. Maka CASA sering disebut sebagai dana murah.

Sedangkan DPK adalah Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari Rekening Tabungan, Giro dan Deposito.

CASA/DPK artinya saya melihat perbandingan dana murah dengan DPK. Semakin banyak dana murah tentu saja semakin bagus, artinya HPP bank semakin rendah. CASA yang tinggi hanya bisa dimiliki bank yang bagus, maka saya beri Bobot 2.

CASA/DPK20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA75.976.6976.357776.065210
BBRI57.7060.1459.0459.0957.8220240
BMRI64.9664.9664.9664.9664.9613226
BBNI67.5765.9964.1965.9262.1912224
CASA/DPK makin besar makin bagus

CASA/TL

TL adalah Total Liabilitas yang terdiri dari DPK + Pinjaman dari bank lain + Surat Hutang + Efek + dll. Maka saya membandingkan dana murah dengan dana-dana lainnya yang lebih mahal. Sama seperti di atas, semakin besar tentu semakin baik. Bobotnya pun sama-sama 2.

CASA/TL20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA71.2371.7771.6872.3771.375210
BBRI48.7851.0851.7952.0350.5520240
BMRI53.8453.8453.8453.8453.8414228
BBNI57.1754.2854.1555.5853.3311222
CASA/TL semakin besar semakin bagus

NPM

Perbankan tetaplah sebuah perusahaan, maka sudah pasti saya melihat rasio profitabilitas yang paling basic yaitu Net Profit Margin. Bisa dibilang NPM ini adalah hasil akhir dari semua rasio-rasio bagus di atas, dimana kalau bank tersebut rasionya terbaik tentu saja NPMnya juga yang tertinggi. Maka saya beri Bobot 3.

NPM20192018201720162015RankBobotTotal
BBCA33.61%34.70%33.82%32.13%30.49%5315
BBRI28.23%28.99%28.18%27.91%29.73%10330
BMRI26.78%27.39%22.98%16.04%25.07%16348
BBNI19.62%20.93%20.46%19.11%18.47%19357
NPM semakin besar semakin bagus

Total

BankTotalRank
BBCA116.51
BBRI237.52
BMRI2783
BBNI3024

BBCA disebut sebagai the king of banks di Indonesia dan setau saya nomor 2 di Asia Tenggara (no. 1 DBS Singapura). Berdasarkan pengalaman, saya tidak heran bila BCA disebut sebagai bank terbaik di Indonesia karena jaringan yang dibentuk oleh bank yang diakuisisi grup Djarum ini memang yang terbaik, setidaknya di kota besar Indonesia. Fitur yang ditawarkan dan tingkat pelayanan pun sangat jauh bila dibanding 3 bank lainnya.

Maka tidak heran bila masyarakat lebih memilih untuk menaruh uangnya di BCA karena walaupun bunganya kecil, tapi akses untuk tarik tunai dan transfer ke orang lain (yang hampir pasti juga punya rekening BCA) itu sangat mudah digunakan.

Terbentuknya jaringan nasabah yang sangat luas membuat BCA memiliki dana murah (CASA) yang sangat banyak. Karena modalnya murah, maka BCA juga berani meminjamkan uangnya dengan bunga yang rendah juga, apalagi kalau ada promo ultah BCA.

Bagi investor lama mungkin sudah tau bahwa BBCA adalah saham perbankan favorit di BEI. Namun hanya beberapa yang tahu seberapa bagusnya BBCA ini. Bila kita lihat lagi tabel Total di atas, nilai BBCA hampir separuh di bawah BBRI yang artinya BCA ini 2x lipat lebih bagus daripada BRI. Tentu saja dalam kenyataannya tidak sesederhana itu, namun di sini bisa kita lihat perbedaan yang sangat mencolok itu.

Sedangkan jarak poin antara BBRI, BMRI dan BBNI tidaklah terlalu jauh. Memang jika kita perhatikan satu per satu, kadang BBNI menang melawan BBRI, kadang BMRI juga di atas BBRI. Namun BBCA selalu ranking terbaik di 7 kategori dari 9 kategori yang saya analisa.

Jelas bila anda ditawarkan saham 4 bank ini dengan harga yang sama, anda sudah tahu pilihannya. Sayangnya pasar modal tidak seperti itu, harga saham dalam jangka panjang akan mengikuti performa dari perusahaan. Namun, dalam jangka pendek, apalagi waktu krisis, bisa-bisa anda dihadapkan dengan harga saham yang sangat murah.

Pada bulan-bulan ini harga saham turun gila-gilaan dan termasuk 4 bank ini. Bisa jadi ada kesempatan untuk membeli saham bank yang bagus dengan harga bank yang kurang bagus. Kalau itu terjadi, anda tahu kan harus beli yang mana?

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *