Date | PI YTD (%) | IHSG YTD (%) | NAV |
1 Jan 2020 | 0 | 0 | Rp1,000 |
Jan 2020 | 0.47 | -5.1 | Rp1,005 |
Feb 2020 | 0.28 | -13.44 | Rp1,003 |
Mar 2020 | 6.97 | -27.95 | Rp1,070 |
Apr 2020 | 9.31 | -26.84 | Rp1,093 |
May 2020 | 12.88 | -24.54 | Rp1,129 |
June 2020 | 17.53 | -22.13 | Rp1,175 |
*UPDATE [31 Agustus 2020]: Ada error dalam perhitungan AUM PI sekitar 0.3% dari total AUM PI. Maka perhitungan PI YTD berubah dari 17.48% menjadi 17.53%. NAV PI tetap Rp 1,175.
Kondisi pasar bulan Juni ini menjadi salah satu bulan yang paling banyak memberi berkah tapi selalu diiringi oleh cobaan mental. Ada beberapa kesempatan menarik yang muncul dan karena kesigapan dan keberuntungan kami, peluang itu dapat diambil dengan baik, walaupun tidak sempurna. Kenaikan 4.08% dibanding Mei salah satunya karena pendapatan “free money” di BEI dimana bila keuntungan tersebut bisa diambil dengan sempurna, seharusnya bisa menutupi semua penurunan nilai investasi saham Paskalis Investment. Alas, itu pelajaran yang baik dan semoga bisa didapatkan kembali di masa depan dengan AUM yang lebih besar juga.
Kesempatan menarik tidak hanya datang dari saham BEI, namun juga dari instrumen investasi lainnya seperti P2P Lending dan Private Investment. Peluang itu munculnya bersamaan (dan biasanya hilangnya juga bersamaan), jadi kami merasakan kelimpungan untuk alokasi portfolio untuk mendapat return yang lebih tinggi dengan resiko yang tetap terjaga. In the end, dengan menjaga portfolio yang stabil kami berhasil memperoleh kenaikan yang cukup signifikan tanpa hilangnya capital.
Bila bulan Juni bisa diberi tema, maka Fear of Missing Out (FOMO) adalah tema yang pas untuk menggambarkannya. Bagi investor saham pasti merasakan dimana saham incarannya sudah terbang duluan bahkan sebelum LK Q1 2020 nya keluar, analisa aja belum tapi sahamnya udah terbang duluan. Nah, salah satu advice yang saya dapatkan dari tulisan pak Joeliardi Sunendar adalah “bisa dilakukan pembelian batch pertama 25%. Setelah itu nanti kita akan melihat perkembangannya. (Ini khususnya untuk yang merasa harus membeli saham, dan doing nothing bukan merupakan satu hal yang menyenangkannya).”
Untuk investor yang selalu merasa ada dorongan untuk membeli saham karena takut ketinggalan kereta, cobalah beli beberapa persen dari target portfolio, karena dengan pembelian itu anda akan merasa sedikit lebih tenang. Anggaplah itu harga “obat penenang”. Kami pun membeli sedikit obat penenang, sekitar 1% dari AUM PI. Sekarang kami sedang pelajari sebanyak-banyaknya emiten yang berprospek dan semoga saatnya LK Q2 2020 keluar kami sudah siap untuk membeli perusahaan tersebut.